Pada tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2024, SMK PGRI 3 Cimahi menyelenggarakan In House Training (IHT) yang istimewa dengan tema "Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar." Saya, Yuyus Wisnurat, berkesempatan menjadi narasumber dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi seluruh guru di sekolah ini tentang cara-cara inovatif untuk mengadopsi kurikulum baru ini.
Hari pertama IHT dimulai dengan topik yang sangat penting yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi, Analisis Capaian Pembelajaran (CP), Membuat Tujuan Pembelajaran (TP), dan Membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Waktu yang tersedia untuk menyampaikan materi ini cukup terbatas, hanya sekitar 5 jam 30 menit, dari pukul 10:05 hingga 15:30. Dalam rentang waktu ini, saya harus memastikan bahwa semua peserta tidak hanya memahami konsep-konsep tersebut, tetapi juga dapat mengimplementasikannya dalam pembelajaran sehari-hari mereka.
Pendekatan Jigsaw untuk Pembelajaran Aktif
Untuk mengatasi tantangan durasi dan materi yang padat, saya memilih untuk mengimplementasikan model pembelajaran jigsaw. Model ini memungkinkan para peserta untuk belajar secara aktif dan kolaboratif. Pembelajaran jigsaw memecah materi menjadi beberapa bagian, di mana setiap kelompok peserta bertanggung jawab untuk mempelajari satu bagian secara mendalam. Setelah itu, mereka berkumpul kembali untuk saling berbagi informasi dengan kelompok lain, membentuk gambaran utuh dari materi yang dipelajari.
Pengalaman Belajar yang Kaya
Para guru di SMK PGRI 3 Cimahi mendapatkan pengalaman langsung bagaimana cara mengimplementasikan model pembelajaran jigsaw yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi. Mereka belajar bagaimana menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap siswa, yang merupakan inti dari Kurikulum Merdeka.
Selain itu, konsep Analisis CP, TP, dan ATP disampaikan secara komprehensif melalui konten simulasi pembelajaran. Para peserta diajak untuk mengidentifikasi capaian pembelajaran yang diinginkan, merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, serta merancang alur tujuan pembelajaran yang efektif.
Hasil yang Menginspirasi
Kegiatan hari pertama IHT ini bukan hanya memberikan pengetahuan teoretis, tetapi juga memfasilitasi pengalaman praktis bagi para peserta. Mereka belajar untuk bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan berpikir kritis dalam menyusun rencana pembelajaran yang inovatif.
Implementasi model pembelajaran jigsaw tidak hanya memperkaya pemahaman peserta tentang Kurikulum Merdeka, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam situasi nyata di kelas. Dengan cara ini, IHT di SMK PGRI 3 Cimahi sukses memberikan dampak positif dan inspirasi bagi para guru untuk terus berinovasi dalam mengajar.
Saya berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain yang ingin mengadopsi Kurikulum Merdeka dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif. Dengan model pembelajaran yang tepat, kita dapat membentuk generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Salam Inovasi, Salam implementasi.
~☺~
Posting Komentar