Sabtu, 07 Juni 2025

Desain Thingkin Seperti GPS Untuk Memecahkan Masalah

"Pernah memperhatikan bagaimana icon Gojek berevolusi dari waktu ke waktu?"

Dulu, warna dan bentuknya tidak konsisten. Tombol ‘GoRide’ bisa hijau di satu versi, lalu biru di update berikutnya.

Pengguna pun kebingungan. ‘Ini fitur transportasi atau apa?’.

Tapi lihatlah sekarang! Icon Gojek 2023 hadir dengan desain yang seragam, warna terkategorisasi (hijau untuk transportasi, biru untuk pembayaran), dan lebih intuitif. Perubahan ini bukan sekadar estetika, melainkan hasil dari Design Thinking, metode yang saya pelajari di pelatihan UI/UX dari Skillvul. Dan inilah rahasianya!"

Apa Itu Desain Thinking ?

Design Thinking adalah pendekatan sistematis untuk memecahkan masalah kompleks dengan fokus pada kebutuhan pengguna. Menurut Brown & Wyatt (2010) dalam Harvard Business Review:

"Design Thinking adalah proses berulang yang menggabungkan empati, eksperimen, dan kolaborasi untuk menciptakan solusi inovatif."

Sementara Rolf Faste (Stanford d.school) menekankan:

"Ini adalah cara berpikir yang mengutamakan human-centered design, di mana solusi lahir dari pemahaman mendalam tentang manusia."

Kunci Utama Design Thinking

Ada tiga kunci utama dalam Desain Thinking sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah, yaitu :

  • Berpusat pada pengguna (user-centric).
  • Iteratif (bisa diulang dan diperbaiki).
  • Solusi berbasis bukti (evidence-based)

Materi Design Thinking dari Pelatihan Skillvul

Di pelatihan Skillvul, Design Thinking diajarkan 4 Tahap Utama:

a. Empathize (Memahami Pengguna)

Apa itu Emphatize?
Emphatize adalah proses menggali, memahami kebutuhan dan masalah pengguna dengan melakukan riset mendalam untuk mengidentifikasi pain point kebutuhan pengguna.

Contohnya melalui wawancara dengan pengguna, observasi perilaku, dan survei.

"Jangan tanya ‘Apa yang kamu butuhkan?’, tapi amati ‘Apa yang sebenarnya mereka lakukan’."

Ideate (Menghasilkan Solusi)

Apa itu Ideate ?
Ideate adalah tahapan brainstorming. Proses mengumpulkan ide dan gagasan untuk menjawab permasalahan pengguna.

"Di sini, semua ide sah—bahkan yang paling ‘gila’ sekalipun

Prototype (Membuat Purwarupa)

Apa itu Prototype ?
Prototype adalah proses menciptakan solusi sederhana yang bisa diuji.

Prototipe bukan untuk produk yang sempurna, tapi untuk belajar. Bisa pakai kertas, Figma, atau bahkan role-play.

Test (Uji dengan Pengguna)

Kegiatannya melalui validasi solusi kepada pengguna melalui feedback yang mereka berikan.

Jika 5 dari 10 pengguna bingung terhadap prototype yang dibuat, berarti masih ada masalah.

Studi Kasus: Transformasi Icon Gojek

Berikut saya ilustrasikan proses Desain Thunking pada aplikasi Gojek.

  1. Empathize:
    Tim Gojek menemukan kebingungan pengguna:
    - "Icon tidak konsisten antar-versi."
    - "Warna acak, sulit bedakan fitur transportasi vs. pembayaran."
  2. Ideate:
    Solusi yang dihasilkan:
    - Standarisasi bentuk icon.
    - Kategorisasi warna (hijau = transportasi, biru = finansial).
  3. Prototype:
    Dibuat beberapa versi desain, lalu diuji dengan A/B testing.
  4. Test:
    Hasil: Pengguna lebih cepat menemukan fitur dengan icon terstandarisasi (+37% efisiensi).

Sekarang Giliran Anda

  1. Pilih Masalah Sehari-hari: Misal: antrian kantin kampus yang berantakan.
  2. Lakukan 4 Tahap Design Thinking:
    - Empathize: Wawancara teman yang sering antri.
    - Ideate: Brainstorming solusi (contoh: sistem pre-order).
    - Prototype: Buat sketsa alur antrian baru.
    - Test: Coba ke 5 orang dan catat feedback!
  3. Share Hasilmu dikolom komentar yaa
Semoga Bermanfaat
Salam Inovasi, Salam implementasi.
~☺~
wisnurat

Posting Komentar