"Ayoo, ceritakan pemecahan masalah di kelas yang sudah dilakukan ?"
Pertanyaan ini yang terkadang, untuk sebagian orang bikin bingung.
Bukan karena tidak tahu atau tidak melakukan pemecahan masalah. Masalahnya adalah bingung harus memulainya dari mana ?
Dulu saya sering ada diposisi itu. Mungkin teman - teman juga pernah mengalami situasi yang sama.
Semenjak mengetahui metodenya. Saya bisa menyampaikan secara berurutan. Sehingga alur cerita bisa dipahami dan mudah dicerna.
Saya menggunakan metode STAR. Menggunakan metode ini jadi lebih mudah untuk menurut kejadian.
Bahkan, saya gunakan metode STAR untuk menyusun pemecahan masalah yang akan dilakukan. Sehingga beberapa kemungkinan yang terjadi bisa diprediksikan.
Pertama kali saya mengetahui metode STAR saat membaca artike tentang "Contoh Menjawab Pertanyaan Interview dengan Sukses".
STAR adalah sebuah akronim dari Situation Task Action Result.
Yuk, kita praktikan untuk menceritakan pemecahan masalah di kelas.
1. Situation
"S" dalam metode STAR adalah Situation. Jadi, sebagai awalan dalam menceritakan permasalahan adalah menyampaikan tentang situasi permasalahan yang terjadi.
Misal saat pembelajaran di dalam kelas, siswa kurang memberikan respon pada materi pembelajaran.
Contoh narasinya seperti ini :
"Saya mengajar di kelas X TEDK SMKN 1 Cimahi. Mapel yang saya ampu Dasar Elektronika. Mata pelajaran ini membahas tentang teknik elektronika dasar dan jambpelajaran dimulai pukul 11.00 - 15.00...."
2. Task
"T" huruf kedua dari STAR artinya Task. Dalam bahasa Indonesia artinya tugas.
Disini bisa diceritakan tindakan yang dilakukan. Sebagai seorang guru, tentu sudah mempersiapkan skenario pembelajaran. Supaya situasi yang diceritakan tadi bisa mendapatkan solusinya.
Contoh narasinya seperti ini :
"Setelah saya analisis. Sepertinya jam permulaan pelajaran menjadi masalah. Karena terlalu siang bisa jadi motivasi siswa menjadi menurun. Untuk memecahkan permasalahan ini saya coba menerapkan metode pembelaran Zig Saw yg terintegrasi dengan implementasi media kreatif siswa..."
3. Action
"A" atau Action. Huruf ke tiga metode STAR. Lakukan saja sesuai rencana yang sudah dirancang.
Jangan lupa untuk mendokumentasikan setiap action yang dilakukan. Bisa video, foto, catatan penting. Malahan bisa juga lakukan wawancara kepada siswa sambil direkam suaranya.
Jika sudah dilakukan ceritakan ulang. Contoh narasinya seperti ini:
"Saya melihat perbedaan yang signifikan. Siswa terlihat menikmati setiap skenario pembelajarannya. Apalagi saat sesi menceritakan temuan dan pengalaman belajarnya. Ada yang pake video blog, ada juga yang menggunakan mind map. Tanpa diduga, ternyata ada juga siswa yang langsung mendemokannya..."
4. Result
"R" huruf paling akhir dari STAR, akronimnya dari Result.
Hasil tindakan bisa dibuktikan dengan data. Jadi tidak ada salahnya kalau menebar instrumen feedback atau refleksi pembelajaran kepada siswa.
Tujuannya untuk mendapatkan informasi. Informasi ini bisa jadi data yang diceritakan.
Sehingga narasi yang akan saya katakan seperti ini :
"Hasil tindakan yang saya lakukan memberikan perubahan positif. Siswa jadi lebih aktif saat belajar. Padahal ada di jam kritis."
"28 dari 32 siswa memberikan resspon 'sangat menyenangkan'. Kemudian sisanya, yaitu sebanyak 4 siswa menyakatajan 'menyenangkan'. Angka ini diperoleh dari hasil rekap data formulir umpan balik yang saya sebar ...."
Benerkan !? Menggunakan metode STAR, jadi lebih mudah saat menceritakan ulang pemecahan masalah.
Selamat mencoba
Salam Inovasi Salam Implementasi
Posting Komentar