Sabtu, 14 Mei 2022

SABTU SERU BERKARYA DI SMKN 1 CIHAMPELAS

Hari Sabtu adalah hari libur untuk sekolah yang menerapkan aktifitas 5 hari kerja. SMKN 1 Cihampelas Kab. Bandung Barat menerapkan skema 5 hari kerja. Sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung di hari Senin sampai dengan Jumat.

Namun hari ini, Sabtu 14 Mei 2022. Di SMKN 1 Cihampelas masih ada aktifitas. Sebuah kegiatan untuk memberikan penguatan pedagogik pembelajaran bagi guru-guru SMKN 1 Cihampelas. Sebuah workshop implementasi Learning Management System dalam pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0.

Hari libur dihari Sabtu. Jadi pengecualian untuk libur akhir pekan ini. Guru - guru SMKN 1 Cihampelas antusias menghadiri kegiatan workshop yang sudah digendakan sebelumnya. Nampak jelas sekali, seluruh kursi didalam ruangan terisi penuh oleh peserta workshop, yaitu guru-guru SMKN 1 Cihampelas.

Tampak jelas, guru senior guru junior hadir mengikuti acara penuh semangat. Canda tawa penuh bahagia memberikan warna sebelum kegiatan dimulia. Itu memberikan gambaran ketulusan bakti terhadap dunia pendidikan. Walau di hari libur, semangat belajar guru-guru SMKN 1 Cihampelas tetap berkobar dan membara.

Bapak Kepala sekolah SMKN 1 Cihampelas Daud Saleh, MM membuka langsung kegaiatan. SMKN 1 Cihampelas harus mampu terus berkembang dan meraih prestasi. Itu salah satu pesan dan arahan yang sampaikan saat pembukaan kegiatan.

Ternyata banyak prestasi yang ditoreh kan oleh SMKN 1 Cihampelas. Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW). Kemudian maju ke ajang LKS Tingkat Provinsi, yang kali ini diwakili oleh Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara. Semua itu disampaikan Bapak Daud Saleh,MM saat memberikan arahan sebelum kegiatan dimulai.

Sesi awal workshop diawali dengan pengkondisian suasana kegiatan. Sebuah permainan tebak gambar menggiring peserta terhadap kondisi awal peserta. 

Gambar multidimensi yang pertama ditampilkan. Ada tiga orang guru yang memberikan tafsiran gambar. Bu Wawang memberikan tafsiran pertama terhadap gambar yang dilihat. Kemudian disusul oleh Bu Linda memberikan tafsiran berbeda dari sudut pandangan yang berbeda. Pa Iyep tidak kalah juga, memaparkan sudut pandang terhadap gambar yang dilihat. Malahan, beliau menyimpulkan. Kalau gambar yang ditampilkan memberikan persepsi berbeda untuk setiap orang yang melihatnya.

Permainan tebak gambar ini membukakan wacana kepada seluruh peserta. Jika saat ini, peserta workshop memiliki persepsi yang berbeda. Terutama pada tujuan akhir dari kegiatan workshop. Sehingga saya coba bantu untuk menyamakan persepsi serta memberikan gambaran skenario workshop yang akan dilakakukan bersama.

Topik Pertama yang disajikan. Peserta diajak untuk bermain peran. Saat itu saya menjadi guru. Kemudian peserta workshop menjadi siswa. 

Kegiata micro teaching sederhana. Membawa topik tentang membuat karya origami. Setiap tahapan sintak dalam model pembelajaran dilalui. Terlihat guru-guru mengikuti dan menikmati skenario pembelajar.
Susana lebih asyik lagi saat dipersilahkan untuk membuat karya origami. Guru-guru saling bertanya. "Akan buat apa ya...??". Terdengar celetukan dari salah seorang guru.

Nampaknya bingung juga. Karena permainan melipat kertas origami, sudah cukup lama tidak pernah dilakukan. Mungkin terakhir kali membuat origami saat duduk di bangku SD. 
Waktu lima menit ternyata cukup juga untuk membuat origami. Ada yang buat perahu kertas, topi, pesawat dan masih banyak kreatifitas yang dibuat oleh guru peserta workshop.

Kemudian saya buka sesi untuk mempresentasikan. Canda tawa senang dan bahagia tampak pecah saat itu. Saat beberapa peserta mempresentasikan karya origaminya. 

Ada yang memberikan nama origaminya perahu kertas. Tapi tiba-tiba berubah nama jadi topi kertas. Eh..trus beruabah lagi jadi tempat kacang rebus. Gelak tawa teman-teman guru tak terbendung saat itu. Saya melihat, itu adalah kreatifitas. Membuat karya out off the box yang gak kepikiran oleh kebanyakan orang.

Diakhir kegitan micro teaching saya tanya kepada seluruh peserta. "Model pembelajaran apa yang kita lakukan tadi ?".

Ada yang menjawab Inquiry Learning. Peserta lain menjawab Project Base Learning. Sungguh luar biasa dan keren abis. Peserta memberikan tebakan dan jawaban pertanyaan yang diberikan. Ini sebagai salah satu bukti kalau guru-guru SMKN 1 Cihampelas adalah guru-guru yang hebat.

Saat itu yang saya implementasikan adalah pembelajaran dengan pendekatan Saintifik Leraning. Kejadian latarnya, seolah - olah ada didalam kelas tatap muka.

Saya lemparkan kembali pertanyaan kepada peserta. "Apakah bisa, pembelajaran dengan pendekatan Saintifik Leraning diimplementasikan di dalam LMS ?" "Trus bagaimana mengajak berdoa didama LMS ?"

Nampak seluruh peserta terdiam dan saling bertatap dengan teman sebelahnya. Mungkin dalam hati peserta kembali berbalik bertanya. "Iyaa Yaa, gimana caranya ?"

Disini lah. Mulai masuk pada sesi inti kegiatan workshop. Peserta diajak membedah isi RPP satu lembar yang saya tampilkan dilayar projector.

Tahap demi tahap. Setia sintak pembelajaran diimplementasikan dalam LMS. Mulau dari kegiatan menyimak, membuat pertanyaan, mencari informasi, mengasosiasi hingga mengkomunikasikan. Semua dipandu perlahan. Hingga semua peserta bisa melakukannya.

Konsep gimification, Call to Action diterapkan dalam proses implementasi LMS dalam pembelajaran.

Tidak banyak fitur yang dipergunakan. Hanya label, page dan URL saja yang digunakan untuk sumber belajar (resource). Kemudian Assignment dan Quiz saja yang digunakan untuk aktivitas evaluasi.

Akhir kegiatan ditutup dengan tampilnya dua peserta workshop untuk mepresentasi karya pembelajaran yang diimplementasikan di LMS. Bu Oyie dan Pa Asep, guru SMKN 1 Cihampelas yang menyajikan konten pembelajar dalam LMS.

Sabtu seru penuh karya dan kreativitas bersama guru-guru SMKN 1 Cihampelas Kab. Bandung Barat. Sukses selalu untuk SMKN 1 Cihampelas kemudian selamat berkarya dan berinovasi untuk guru-guru SMKN 1 Cihampelas.

Saya Yuyus Wisnurat
Salam Inovasi Salam Implementasi

Posting Komentar