Kamis, 12 Desember 2024. Mendapat tugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dampak program Guru Penggerak Jabar di Kab. Indramayu. SMAN 1 Gantar jadi salah satu lokus kegiatan monev Guru Penggerak Jawa Barat.
Saya baru pertama kali menginjakkan kaki di SMAN 1 Gantar, Indramayu, saya merasakan atmosfer yang berbeda. Sekolah ini menjadi saksi perjalanan luar biasa para Guru Penggerak Jawa Barat, yang bertransformasi menjadi pionir perubahan di dunia pendidikan. Selama proses monitoring dan evaluasi Program Guru Penggerak (PGP) Jawa Barat, saya berkesempatan menyelami lebih dalam dampak program ini dari sudut pandang para peserta.
Pelaksanaan Program yang Sistematis
Para guru peserta PGP memuji pelaksanaan program yang berjalan on track. Dengan dukungan fasilitas pembelajaran berbasis digital seperti LMS Sista Praja, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Dari materi pendidikan anti korupsi hingga strategi pembelajaran berbasis murid, semua disampaikan secara interaktif, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.
Kepuasan dan Semangat Para Guru
"Materinya sangat relevan!" atau "Waktunya cukup dan tidak terlalu padat," adalah sebagian kecil dari apresiasi yang saya dengar. Peserta merasa materi pelatihan bukan hanya mudah dipahami, tapi juga mampu menggugah semangat mereka dalam menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Dengan pendekatan menarik dan interaktif, PGP berhasil memberikan pengalaman belajar yang berkesan.
Dampak Langsung bagi Siswa
Hasil nyata dari program ini tidak hanya dirasakan guru, tetapi juga siswa. Peningkatan partisipasi, motivasi, dan hasil belajar siswa menjadi bukti keberhasilan penerapan materi pelatihan di ruang kelas. Para guru pun berbagi ilmu yang didapat dengan rekan sejawat, menciptakan sinergi dalam komunitas belajar di sekolah.
Refleksi dan Tantangan
Meski berjalan lancar, ada beberapa catatan yang muncul. Benturan jadwal dengan kegiatan sekolah dan kendala teknis seperti akses internet menjadi tantangan yang berhasil diatasi dengan solusi kreatif. "Kesepakatan internal dan dukungan kuota tambahan membuat segalanya tetap berjalan," ungkap salah satu peserta.
Ada juga saran menarik, seperti penyesuaian materi dengan budaya lokal dan pemadatan jadwal di satu lokasi untuk efisiensi waktu. Saran ini tentu menjadi bahan refleksi penting untuk pengembangan program di masa mendatang.
Pengalaman saya menyaksikan perjalanan para Guru Penggerak ini sungguh menginspirasi. SMAN 1 Gantar telah membuktikan bahwa transformasi pendidikan dimulai dari guru yang berkomitmen untuk terus belajar dan berinovasi. Saya yakin, perubahan kecil yang mereka lakukan hari ini akan menjadi langkah besar bagi masa depan pendidikan kita.
Semoga cerita ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mendukung gerakan transformasi pendidikan!
~☺~
Posting Komentar