Saya gak bisa bukain pintu. Karena masih patut diri alias mandi pagi. Tapi teman sekamar saya Pa Ipit yang membukakan pintu.
Keluar dari kamar mandi, di atas meja sudah ada hidangan nasi putij, paha ayam dengan bumbu merah penuh biji cabai. Terakhir ada satu cup sayuran. Cukuplah untuk menu sarapan pagi ini.
Tidak seperti kondisi normal. Sarapan pagi di Everyday Smart Hotel diantar ke kamar pengunjung. Ini jadi salah satu protokol yang diimplementasikan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Supaya seru. Saya sarapannya di depan jendela. Menghadap ke gedung gedung menjulang tinggi. Tampak terlihat dari dalam kamar lantai tiga.
Ini gedung apartemen di sebrang hotel. Jadi ciri khas ibu kota yang terkenal dengan gedung pencakar langitnya.
Setiap suapan jadi rasa syukur. Nikmat merasakan setiap makanan. Udara segar yang masih bisa dihirup gratis. Juga pemandangan yang masih bisa memanjakan mata.
Hikmah yang bisa saya ambil. Betapa masih banyak nikmat yang bisa disyukuri. Walau dalam kondisi apa pun. Termasuk sarapan pagi dengan versi PROKES.
Saya Wisnurat.
Salam Inovasi Salam Implementasi
Posting Komentar