Pada tanggal 8 Agustus 2004, SMK Negeri 7 Garut mengadakan workshop yang bertujuan untuk mengembangkan program literasi dan numerasi yang dapat diimplementasikan secara efektif di sekolah. Sebagai narasumber dalam acara ini, saya membawakan materi yang berfokus pada inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan.
Pembekalan Analisis Masalah dengan Fishbone Diagram
Workshop dimulai dengan sesi pembekalan cara menganalisis masalah menggunakan fishbone diagram. Teknik ini memungkinkan peserta untuk mengidentifikasi akar penyebab dari tantangan yang dihadapi dalam program literasi dan numerasi. Dengan menggambarkan berbagai faktor yang mempengaruhi masalah, peserta dapat lebih mudah merancang solusi yang tepat.
Para peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung penggunaan fishbone diagram dengan masalah nyata yang mereka hadapi di sekolah. Aktivitas ini tidak hanya membantu peserta memahami teknik analisis, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kolaboratif.
Penyusunan Program dengan Learning Journey Canvas
Selanjutnya, peserta diperkenalkan dengan konsep learning journey canvas dalam menyusun program kerja. Alat ini membantu peserta memvisualisasikan perjalanan belajar siswa, sehingga dapat merancang program literasi dan numerasi yang lebih terstruktur dan efektif.
Dengan menggunakan learning journey canvas, peserta dapat mengidentifikasi langkah-langkah penting dalam proses belajar siswa dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ini membantu mereka merancang program yang selaras dengan kebutuhan dan potensi siswa di SMK Negeri 7 Garut.
Implementasi Problem Based Learning (PBL)
Skenario workshop dirancang untuk mengimplementasikan model pembelajaran problem based learning (PBL), di mana peserta merasakan langsung bagaimana menganalisis dan memecahkan masalah literasi dan numerasi. Melalui PBL, peserta belajar untuk bekerja dalam tim, berpikir kritis, dan menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata.
Pendekatan PBL memungkinkan peserta untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam merancang solusi inovatif dan praktis untuk tantangan yang mereka hadapi. Ini mempersiapkan mereka untuk mengimplementasikan program literasi dan numerasi yang lebih efektif di sekolah mereka.
Memaksimalkan Fungsi Artificial Intelligence
Pada sesi terakhir, peserta diberikan pembekalan cara memaksimalkan fungsi artificial intelligence, khususnya ChatGPT, untuk menyusun ide dalam program literasi dan numerasi. Teknologi AI ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menghasilkan ide-ide kreatif, menyusun materi pembelajaran, dan memberikan dukungan tambahan dalam proses pengajaran.
Peserta diajarkan bagaimana menyusun prompt yang tepat untuk mendapatkan output yang diinginkan dari AI, serta cara mengintegrasikan hasilnya ke dalam program yang disesuaikan dengan kebutuhan di SMK Negeri 7 Garut.
Workshop di SMK Negeri 7 Garut ini berhasil memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para peserta. Dengan memanfaatkan teknik analisis, alat perencanaan, model pembelajaran, dan teknologi AI, para peserta siap untuk mengembangkan program literasi dan numerasi yang inovatif dan efektif.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam meningkatkan kualitas pendidikan literasi dan numerasi, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Salam Inovasi, Salam implementasi.
~☺~
Posting Komentar