Hari ini, perjalanan Bandung ke Kota Garut dimulai saat matahari masih malu-malu utk menunjukkan sinarnya. Saya dan Pa Juandi beranjak melaksanakan tugas untuk menyerahkan SK PPPK, sambil menikmati udara segar yang masuk di sela-sela jendela mobil. Tujuan kami jelas, yaitu ke SMK Negeri 1 Garut, tempat di para ASN PPPK akan menerima Surat Keputusan (SK) yang mengubah status mereka.
Di belakang kemudi, pikiran saya melayang pada pesan yang harus kusampaikan kepada mereka. Ini bukan sekadar serah terima dokumen, melainkan momen sakral di mana mereka resmi mengemban tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara.
Dalam kelokan jalan yang dilalui, saya merenungkan Undang-Undang ASN Nomor 20 Tahun 2024. Ada tiga fungsi yang harus mereka pegang teguh sebagai ASN:
1. Pelaksana Kebijakan Publik
Mereka harus taat pada setiap regulasi pemerintah, termasuk menjalankan tugas sesuai SK jabatan. Tak boleh lagi ada permintaan pindah tempat kerja seenaknya, atau melaksanakan tugas di tempat lain selain sekolah negeri, karena SK yang mereka terima adalah amanah, bukan sekadar formalitas.
2. Pelayan Publik
Sebagai ujung tombak pemerintah di masyarakat, mereka harus mengedepankan pelayanan yang baik. Bukan hanya sekadar bekerja, tetapi melayani dengan hati.
3. Pemersatu Bangsa
Di tengah keberagaman Indonesia, ASN harus menjadi perekat, menjaga netralitas, dan mengedepankan kepentingan negara di atas segalanya.
Pikiran saya kemudian beralih pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018. Beberapa PPPK mungkin belum. ada beberapa pppk yang melamar jabatan tidak sesuai dengan sertifikat pendidik. Tapi aturan jelas: tugas utama mereka adalah yang tercantum di SK, baru setelah itu bisa menyesuaikan dengan kualifikasi ijazah S1 atau sertifikat pendidiknya.
Saya membayangkan wajah-wajah mereka, ada yang antusias, ada yang mungkin masih kebingungan. Tapi inilah konsekuensi menjadi ASN, taat aturan, patuh pada tugas, dan siap mengabdi.
Nggak kerasa ternyata, SMKN 1 Garut sudah di depan mata. Beberapa ASN PPPK telah berkumpul, wajah-wajah penuh harap terpanca. Saya menarik napas dalam, siap menyampaikan amanat ini dengan tegas namun penuh semangat.
"Selamat datang di babak baru pengabdian Anda," bergumam dalam hati. Hari ini bukan hanya tentang selembar SK, melainkan tentang komitmen mengabdi untuk negeri.
Salam Inovasi, Salam implementasi.
~☺~
Posting Komentar